Selasa, 02 Desember 2008

Customer Relationship Management

CRM atau Customer Relationship Management Adalah suatu bentuk tahapan dari proses Yang diimplementasikan oleh perusahaan Untuk mengangani masalah hubungan atauKomunikasi perusahaan dengan para pelanggannya.
Biasanya terdapat CRM software yang mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pelanggan, dan software ini dapat diakses oleh semua departemen di perusahaan.
Dari luar, interaksi pelanggan dengan perusahaan terasa seperti unit tunggal , walaupun kadang pelanggan juga berinteraksi dengan beberapa pekerja dari departement yang berbeda. CRM adalah kombinasi dari peraturan, proses dan strategi yang diimplementasikan oleh perusahaan yang menyatukan interaksi pelanggan dan menyediakan suatu mekanisme untuk menyimpan informasi pelanggan.


CRM terdiri atas banyak aspek yang berhubungan secara langsung antara yang satu dengan yang lain :
Front office operations — Berinteraksi langsung dengan pelanggan , seperti pertemuan langsung, hugungan telepon, online services dll.
Back office operations — Operations that ultimately affect the activities of the front office (e.g., billing, maintenance, planning, marketing, advertising, finance, manufacturing, etc.)
Business relationships — Interaksi dengan perusahaan dan mitra yang lain , seperti suppliers/vendors and retail outlets/distributors, industry networks (lobbying groups, trade associations). Jaringan eksternalnya membantu front and back office activities.
Analysis — Key CRM data can be analyzed in order to plan target-marketing campaigns, conceive business strategies, and judge the success of CRM activities (e.g., market share, number and types of customers, revenue, profitability).

Tipe-tipe CRM:
Operational CRM
Sales Force Automization (SFA)
Analytical CRM
Sales Intelligent CRM
Campaign Manager
Collaborative CRM

EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM

EIS adalah alat yang menggunakan grafik berbase data web, untuk membantu memahami risiko, memperbaiki safety, dan mengatur bisnis.Executive Information System (EIS) adalah tipe dari Management Information System yang bertujuan untuk memfasilitasi, mendukung informasi serta pembuatan keputusan yang diperlukan oleh Senior Executive dengan menyediakan akses mudah dan relevan untuk informasi internal dan eksternal untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi.Dengan EIS, kita dapat menganalisa dan membandingkan ( spesialisasi, institusi, dan network) :
1. Pemesanan
2. Pembayaran biaya dan kerugian
3. Risk management issues
4. Detail kerugian
5. Caseloads
6. Data atual

Manfaat :
1. Membangun analisa logis, presentasi grafis, dan pengkonfigurasian dashboards yang mengeliminasi kebutuhan bagi pengguna untuk mendapatkan pengertian yang detail representasi statistikal
2. Kemampuan tailor reports untuk key issues untuk trends monitoring
3. Mengijinkan organisasi untuk berusahan memperbaiki kualitas dari area permasalahan
4. Mendukung analisa dari kerugian dan data klinis
5. Mengidentifikasi menejemen risiko
6. Merekam informasi finansial


Pada tahun 90 an proses manajemen telah menjadi peka terhadap informasi. Para eksekutif menyadari bahwa konsep dari informasi sebagai sebuah bagian dari organisasi sangatlah penting. Walaupun pada saat itu mereka masih belum terbiasa dengan setting stategi seperti itu. Dari sumber informasi yang masih melauli tulisan tangan, telepon dan meeting kini dapat berganti menjadi email, video conference dan lain sebagainya yang memberikan kita kemudahan dalam berkomunikasi. Karenanya peranan komputer dalam sistem informasi sangatlah berguna.

Selasa, 14 Oktober 2008

Barcode

The History of Barcode

Barcode adalah suatu metode identifikasi dan pengumpulan data secara otomatis.
Ide barcode pertama kali muncul pada tahun 1948. Hak paten pertama untuk bar code tipe produk diterbitkan oleh investor Bernard Silver dan Joseph Woodland pada tanggal 7 Oktober 1952. Barcode mereka dapat dijelaskan sebagaisimbol ‘mata banteng’, terdiri atas kumpulan lingkaran konsentrik.

Barulah pada akhir tahun 1960 laser sebagai alat pembaca barcode dapat dihasilkan dan dimulailah perkembangan bentuk barcode sampai pada bentuk seperti sekarang ini,yaitu strip garis hitam tebal dan tipis. Pada tahun 1973, dengan mengadopsi the Universal Product Code, mengubah barcode yang saat itu hanya baru sekedar teknologi, menjadi sebuah bisnis. Pada tahun 1974, permen karet adalah produk pertama yang menggunakan barcode dan scanner pada kemasannya. Sejak saat itu barcode mulai digunakan pada setiap kemasan produk . Untuk memudahkan, dibuatlah standardisasi barcode yang digunakan di seluruh dunia.

Cara membaca Barcode...

Kebanyakan barcode di US terdiri atas 12 dijit UPC ( Universal Product Code), dengan 10 dijit di bawah kode dan 1 angka kecil di setaip sisinya.

Ingat bahwa barcode teridiri atas garis putih dan hitam. Garis putih yang terletak di antara garis hitam adalah bagian dari kode.

Mengerti bahwa terdapat 4 perbedaan ketebalan dari garis hitam. Untuk selanjutanya, garis tertipis menunjukkan angka 1, ukuran sedang adalah 2, tebal adalah 3 dan yang paling tebal adalah 4.

Setiap UPC barcode dimulai dan diakhiri dengan 101 ( hitam tipis, putih tipis, hitam tipis). Di setiap tengah barcode, terdapat dua garis hitam tipis diantara 2 angka. Setaip barcode memiliki 01010 pada bagian tengahnya.

Sadari bahwa setiap dijit terdiri atas angka-angka kecil yang memulai dan mengakhiri suatu barcode, yang terdiri atas kumpulan 4 garis yang unik. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.

Sabtu, 04 Oktober 2008

system analyst...

System analyst adalah suatu posisi (dalam hal
pekerjaan) yang terfokus dalam
area jaringan kerja/ aplikasi dan administrasi
telekomunikasi/ Database, tergantung
pada kebutuhan operasional dari
Divisi teknologi informasi.
Posisi ini juga memiliki fungsi business analyst
dalam mengembangkan solusi teknologi
dan juga dapat pula menyediakan pertolongan
tingkat profesional untuk sistem komputer dan software.

System Analyst harus mampu membedakan
dirinya sendiri dari pekerjaan
atau posisi Technology Analyst
dari tingkatan tanggungjawab,
Teknikal, dan skill dari seorang
System analyst, yang membutuhkan
Kemampuan bekerja secara individu dalam
proyek.

Seorang System analyst diawasi oleh
Manager Teknologi Informasi.
Sedangkan, system analyst itu sendiri
Tidak melakukan pengawasan secara langsung. Namun, ia bisa saja dibutuhkan
Jika terjadi kesalahan teknis
Maupun fungsionil oleh staff bawah,
Intern, dan vendor.
Kewajiban seorang System Analyst..
Untuk Divisi Network/ Telecommunications Administration :
Menerima, mencatat dan mendata semua permasalahan dan pertanyaan dari pengguna yag berhubungan dengan network dan telekomunikasi.
Menginstalasi dan merawat akses keamanan dari para pengguna.
Mengkoordinasi kegiatan pembelian dari departemen
Mengetes dan mengevaluasi network software dan product,etc.

Divisi Application / Database / GIS Development :
Mengidentifikasi kebutuhan departemen yang dibutuhkan untuk sistem database
Memfasilitasi pertemuan dan proyek antar departemen
Mengembangkan dan merawat database perusahaan
Menyediakan kebutuhan departemen dan perusahaan akan semua software dan hardware sistem informasi
etc.
Untuk menjadi seorang system analyst harus memiliki… 1. Pengetahuan, antara lain tentang: operasi, prosedur dan fungsi perusahaan, layanan network dan komunikasi, aplikasi backup dan security, sistem pemeliharaan, database (Oracle, Microsoft SQL, Informix), Sistem operasi windows, dan prinsip manajemen personel. 2. Skill dalam: manajemen proyek, pendiaknosaan dalam permasalahan komputer, menginstal dan mengoperasikan peralatan komputer maupun network, manajemen database, prinsip operasi,konsep sistem informasi dan menganalisa sistem.
3. Kemampuan untuk : menjalin hubungan baik dengan berbagai level organisasi, mengerti dan paham petunjuk secara tulisan maupun lisan, mampu mengetahui solusi dari berbagai tingkat permasalahan, mengoperasikan hardware dan software komputer dan telepon, metode dan prosedur penganalisaan, mengembangkan dalam perbaikan sistem yang lebih efektik dan biaya yang efisien, etc.

Sabtu, 20 September 2008

Electronic Data Interchange (EDI)

Electronic Data Interchange (EDI) adalah sebuah standar dalam membangun sistem pertukaran informasi secara elektronik dalam dunia bisnis, organisasi dan pemerintahan.
Operasinya terdiri atas pembuatan, pemindahan dan penerimaan dokumen EDI.
EDI dapat pula diartikan sebagai pertukaran data bisnis dari satu komputer ke komputer lain dalam format yang standar.
Di dalam EDI, informasi akan diatur berdasarkan format yang spesifik. EDI dianggap sebagai representasi teknik dari percakapan bisnis, baik secara internal maupun eksternal. Ada yang beranggapan bahwa EDI terdiri atas transmisi, aliran pesan, format dokumen, dan software yang digunakan untuk menginterpretasikan dokumen.
Sekitar tahun 2002, QAD, sebuah provider aplikasi manufaktur telah berhasil menyelesaikan proses EDI pada pabrik Honda di Amerika Utara. Dengan adanya EDI dapat dipastikan akan membuat komunikasi yang lancar antara Honda dan para suppliernya. Melalui kerja sama dengan Eagle Consulting dan Development’s RF Express, akan menghasilkan kemampuan untuk menyempurnakan penggunaan software bar coding yang nantinya akan membantu Honda berkomunikasi dengan para suppliernya.
Dengan pengimplementasian EDI pada Honda, dapat meningkatkan efesiensi dan memastikan bahwa setiap komunikasi antar partner kerja nampak nyata dan jelas dalam hal isi, arti dan format.Seperti yang telah dijelaskan bahwa denga adanya EDI membuat komunikasi Honda denga para suppliernya semakin lancar.
Selain itu, EDI juga mengurangi biaya perusahaan karena merupakan sarana alternatif pemindahan informasi tanpa memerlukan orang yang banyak dan juga hemat dalam penggunaan kertas.. EDI juga meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam pemindahan informasi , serta waktu pemindahan info pun jauh lebih cepat.
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian EDI, perusahaan jangan beranggapan bahwa EDI hanya sekedar suatu format data , tapi EDI merupakan sistem pertukaran dokumen bisnis dengan entities eksternal, dan bentuk yang terintegrasi dari data tersebut menuju sistem internal perusahaan.

E-commerce

E-Commerce / Electronic Commerce (e-business) merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital.

Ada berbagai jenis aplikasi dari ecommerce, antara lain inovasi dalam bentuk electronic funds transfer, supply chain management, Internet marketing, online transaction processing, electronic data interchange (EDI), dan inventory management .
Tujuan dari aplikasi e-commerce adalah...
Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, etc)
Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif
Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
The story… Pada tahun 2000, ICICI mulai mensetting up fasilitas transaksi online Business-to-Business(B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). ICICI akan menjadi menjadi perantara keuangan pertama di India yang mengimplementasikan ecommerce, dan akan menyediakan layanan kepada perusahaan, konsumen, penjual dan bank yang berencana untuk bekerja sama dengan ICICI

Layanan pembayaran B2C mayoritas akan digunakan oleh pembeli dan penjual lewat internet , serta sistem perbankan yang akan menggunakan fasilitas pembayaran secara online.Aplikasi ini menyediakan kemudahan dalam sistem pembayaran , seperti kartu debit dan kredit , serta e-cheque. Selain itu, akan digunakan pula tanda tangan dijital dan teknologi lain guna melindungi transaksi dari hacker.

Sedangkan untuk layanan pembayaran B2B akan disediakan fasilitas transaksi ecommerce antar perusahaan di pasar virtual/maya. Selain itu, juga tersedia teknologi e-procurement, yaitu menyediakan link dari perusahaan kepada para pembeli dan supliers. Cara pembayaran secara elektronik seperti B2C pun disediakan.

Sedangkan untuk layanan pembayaran B2B akan disediakan fasilitas transaksi ecommerce antar perusahaan di pasar virtual/maya. Selain itu, juga tersedia teknologi e-procurement, yaitu menyediakan link dari perusahaan kepada para pembeli dan supliers. Cara pembayaran secara elektronik seperti B2C pun disediakan.

Jumat, 12 September 2008

Knowledge Management n it's implementation

what does the KM means???

saat mendengar kata knowledge management, yang terpikir oleh saya pertama kali adalah bagaimana cara kita mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang agar ilmu yang dimilikinya dapat termanfaatkan dengan baik. Sedangkan berdasarkan bahasa, KM dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Implementasi KM dalam perusahaan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Karena dengan adanya KM akan membuat kinerja perusahaan menjadi lebih prima dan meningkatkan daya saingnya. KM dipandang penting, karena implementasinya memberi manfaat pada bidang operasi dan pelayanan, dapat meningkatkan kompetensi personal, memelihara ketersediaan knowledge dan inovasi serta pengembangan produk.Sebuah contoh betapa pentingnya peran KM adalah apabila perusahaan menghadapi kasus pengunduran diri dari karyawan yang memiliki knowledge menonjol, sementara pada saat itu belum ada transfer knowledge bagi penggantinya. Bisa terjadi kepindahan karyawan itu diikuti dengan kepindahan pelanggan.
Begitu pula yang di dapatkan oleh PT.Raytheon
Perusahaan ini telah melakukan konsep KM sejak tahun 1990an hingga sekarang. Untuk mencapai visi KM perusahaan , yaitu mengembangkan bisnis dan meningkatkan value pelanggan, dilakukan suatu proses yang terdiri atas 3 komponen , yaitu : Collect, Abstract, and Disseminate. Perusahaan beranggapan KM sangat potensial untuk meningkatkan keuntungan kompetitif secara signifikan jika dilakukan secara efektif. Dan semua itu dapat tercipta jika semua karyawan perusahaan mau berbagi pengetahuannya.